Tahukah Kamu? Ternyata Perawat Memiliki 4 Peran Penting Sebagai Pendidik
Berdasarkan definisi sederhana, pendidik sendiri berarti pemberi ilmu
pengetahuan kepada anak didik. Namun, dalam konsep keperawatan, konsep
pendidik sendiri berarti sebuah tugas untuk membantu
individu/kelompok/masyarakat dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit, hingga tindakan yang diberikan. Lantas, apa
saja peranan perawat sebagai pendidik? Berikut adalah penjabarannya.
- Menjadi “Guru” bagi Keluarga Pasien
Menjadi seorang perawat membutuhkan keahlian—yang tentu saja (sebagai
sebuah profesi) harus didapatkan lewat lembaga pendidikan, dalam hal
ini sekolah tinggi hingga perguruan tinggi. Di sinilah, calon perawat
ditempa—dengan ilmu pengetahuan juga beragam keterampilan dengan
harapan, ketika lulus kelak, bisa mengamalkannya dalam dunia nyata.
Saat seseorang dirawat di rumah sakit, sering kali kita menemukan
banyak kasus, di mana pasien atau keluarganya tidak punya pengetahuan
terkait penyakit yang dia derita. Maklum saja, meski penting, tidak
semua orang memilih untuk mengambil fokus pada ilmu kesehatan atau
mencari tahu lebih banyak tentang hal itu.
Dalam kondisi inilah si perawat menjalankan tugasnya—terutama menjadi
“agen informasi” yang “memosisikan dirinya” untuk menerangkan kepada
pasien/keluarga pasien terkait kondisi kesehatan dan perkembangan
penyakitnya. Dalam jangka panjang, tentu saja langkah ini bisa mencegah
risiko salah tindakan, salah penanganan terhadap pasien akibat
ketidaktahuan, maupun untuk menepis kepercayaan dan mitos yang ada.
-
Mendidik agar Mandiri
Setelah menerangkan terkait penyakit atau kondisi kesehatan tertentu,
lebih lanjut perawat juga akan berusaha untuk “mendidik”
pasien/keluarga pasien—sehingga mereka menjadi tahu. Proses mendidik ini
misalnya, bisa diterapkan mulai dari hal-hal kecil, semisal cara
meminum obat, efek yang timbul, pertolongan pertama, hingga
langkah-langkah antisipasi penyakit dengan menjaga pola hidup dan
kesehatan. Hal ini dimaksudkan, agar kelak setelah pasien dipulangkan,
terjadi perubahan perilaku di mana keluarga maupun pasien itu sendiri
bisa merawat dirinya secara mandiri, tanpa bantuan seorang perawat.
-
Memberi Informasi yang Transparan dan Jelas
Ketika ada yang bertanya—atau bahkan tanpa bertanya—seorang perawat
haruslah menjelaskan informasi secara jelas dan transparan. Di sini,
seorang perawat dituntut pula untuk memberikan informasi
sebenar-benarnya, sehingga risiko cemas atau kekhawatiran berlebih
menjadi berkurang. Secara tidak langsung, hal ini juga akan memberikan
pengaruh positif terhadap kesembuhan pasien.
-
Melakukan Transfer Informasi kepada Masyarakat
Peranan perawat sebagai seorang edukator tidaklah hanya sebatas
lingkup rumah sakit, melainkan juga di kelompok, maupun masyarakat. Hal
ini bisa dicapai, misalnya dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan
terkait penanganan kesehatan. Misalnya pertolongan pertama pada pasien
yang patah tulang, luka bakar, pingsan, dan lain sebagainya—disertai
penjelasan yang komprehensif. Adapun sebelum melakukan penyuluhan
kesehatan, perawat juga harus dibekali dengan kemampuan riset dan
penelitian untuk setidaknya mengkaji tingkat pengetahuan, apa yang ingin
diketahui, serta informasi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar