CATATAN KEPERAWATAN

CATATAN KEPERAWATAN

Senin, 09 Januari 2017

PERAN PERAWAT SEBAGAI PENDIDIK

Tahukah Kamu? Ternyata Perawat Memiliki 4 Peran Penting Sebagai Pendidik

Berdasarkan definisi sederhana, pendidik sendiri berarti pemberi ilmu pengetahuan kepada anak didik. Namun, dalam konsep keperawatan, konsep pendidik sendiri berarti sebuah tugas untuk membantu individu/kelompok/masyarakat dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit, hingga tindakan yang diberikan. Lantas, apa saja peranan perawat sebagai pendidik? Berikut adalah penjabarannya. 

  1. Menjadi “Guru” bagi Keluarga Pasien
perawat sebagai guru

Menjadi seorang perawat membutuhkan keahlian—yang tentu saja (sebagai sebuah profesi) harus didapatkan lewat lembaga pendidikan, dalam hal ini sekolah tinggi hingga perguruan tinggi. Di sinilah, calon perawat ditempa—dengan ilmu pengetahuan juga beragam keterampilan dengan harapan, ketika lulus kelak, bisa mengamalkannya dalam dunia nyata.

Saat seseorang dirawat di rumah sakit, sering kali kita menemukan banyak kasus, di mana pasien atau keluarganya tidak punya pengetahuan terkait penyakit yang dia derita. Maklum saja, meski penting, tidak semua orang memilih untuk mengambil fokus pada ilmu kesehatan atau mencari tahu lebih banyak tentang hal itu.

perawat pendidik masyarakat

Dalam kondisi inilah si perawat menjalankan tugasnya—terutama menjadi “agen informasi” yang “memosisikan dirinya” untuk menerangkan kepada pasien/keluarga pasien terkait kondisi kesehatan dan perkembangan penyakitnya. Dalam jangka panjang, tentu saja langkah ini bisa mencegah risiko salah tindakan, salah penanganan terhadap pasien akibat ketidaktahuan, maupun untuk menepis kepercayaan dan mitos yang ada.
  1. Mendidik agar Mandiri

Setelah menerangkan terkait penyakit atau kondisi kesehatan tertentu, lebih lanjut perawat juga akan berusaha untuk “mendidik” pasien/keluarga pasien—sehingga mereka menjadi tahu. Proses mendidik ini misalnya, bisa diterapkan mulai dari hal-hal kecil, semisal cara meminum obat, efek yang timbul, pertolongan pertama, hingga langkah-langkah antisipasi penyakit dengan menjaga pola hidup dan kesehatan. Hal ini dimaksudkan, agar kelak setelah pasien dipulangkan, terjadi perubahan perilaku di mana keluarga maupun pasien itu sendiri bisa merawat dirinya secara mandiri, tanpa bantuan seorang perawat.
  1. Memberi Informasi yang Transparan dan Jelas

Ketika ada yang bertanya—atau bahkan tanpa bertanya—seorang perawat haruslah menjelaskan informasi secara jelas dan transparan. Di sini, seorang perawat dituntut pula untuk memberikan informasi sebenar-benarnya, sehingga risiko cemas atau kekhawatiran berlebih menjadi berkurang. Secara tidak langsung, hal ini juga akan memberikan pengaruh positif terhadap kesembuhan pasien.
  1. Melakukan Transfer Informasi kepada Masyarakat

perawat memberikan informasi kesehatan pada masyarakat
Peranan perawat sebagai seorang edukator tidaklah hanya sebatas lingkup rumah sakit, melainkan juga di kelompok, maupun masyarakat. Hal ini bisa dicapai, misalnya dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan terkait penanganan kesehatan. Misalnya pertolongan pertama pada pasien yang patah tulang, luka bakar, pingsan, dan lain sebagainya—disertai penjelasan yang komprehensif. Adapun sebelum melakukan penyuluhan kesehatan, perawat juga harus dibekali dengan kemampuan riset dan penelitian untuk setidaknya mengkaji tingkat pengetahuan, apa yang ingin diketahui, serta informasi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar